Zonabola.id – Manajemen Arema FC akhirnya memastikan kandang untuk sisa musim Liga 1 BRI 2022/2023. Klub berlogo singa itu memilih Stadion Sultan Agung Bantul sebagai kandangnya hingga akhir musim ini. Mantan manajemen Arema FC itu mempertimbangkan banyak opsi lain.
Namun, setelah banyak pertimbangan, akhirnya saya memutuskan untuk tetap tinggal di Bantul. Memang banyak pilihan stadion namun pada akhirnya diputuskan untuk memperebutkan Stadion Sultan Agung Bantul sebagai Liga 1 BRI 2022 Putaran 2 di kandang sendiri. Arifiato.
Arema sendiri harus mencari rumah baru di akhir musim ini. Mereka jelas tak akan bisa mengamankan tempat di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang hingga berakhirnya Liga 1 BRI 2022/2023.
Ini akibat hukuman Komdis PSSI. Vonis itu dijatuhkan setelah peristiwa Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang dan ratusan lainnya luka-luka.
Tatang pun menjelaskan keputusan di balik keputusan Arema FC memilih Bantul sebagai home base mereka. Hal ini tidak terlepas dari status tahapan yang telah lolos verifikasi.
“Kami mengikuti aturan kami tentang tempat itu,” kata Tatang. “Salah satunya adalah menentukan stadion mana yang akan dijadikan markas Arema FC pada putaran kedua nanti,” imbuhnya.
Bhayangkara FC menang tipis atas Arema FC pada Liga 1 BRI 1 2022/2023 Game 17 di Stadion Solo Manahan, Jumat (23/12/2022). Satu-satunya gol Kasim Botan mencegah Arema FC lolos setelah babak pertama. Mereka ingin mendapatkan tiga poin lagi untuk memperbaiki posisinya di klasemen. Padahal, kemenangan ini sangat penting bagi Bhayangkara FC.
Pasalnya, empat laga terakhir berakhir imbang. Bermain di tengah hujan deras, kedua tim mencoba mendominasi sejak awal. Tapi Bhayangkara mengejutkannya. Semenit berselang, penyerang muda Bhayangkara, Titan Agung, melepaskan tembakan keras ke gawang Arema. Namun bola masih tipis di atas mistar. Pada menit ke-22, Titans kembali mengancam.
Tendangan mendatar membentur tiang dari dalam kotak penalti. Artinya pertahanan Arema FC lemah. Ini karena Bhayangkara FC memiliki banyak cara untuk mencetak gol. Meski gawangnya berkali-kali terancam, Arema mencoba membalas. Namun, performa Shingo Edan di laga ini tak kalah. Berkali-kali serangan mereka dipatahkan dengan mudah oleh pertahanan Bhayangkara.
Arema membutuhkan waktu 29 menit bagi Adam Alis untuk mencetak gol. Petaka datang bagi Arema di menit ke-33. Nyatanya, serangan Bayangkatta tidak terlalu mengancam. Namun, manajer Arema Ahmad Alfarizi terlalu lama kehilangan penguasaan bola lawan.
Bola nyasar dikejar oleh pemain populer Kasim Botan. Dia memberikan ikan itu kepada Sani Rizky. Tendangannya diblok oleh Adilson Maringa. Namun, Kasim menangkap bola gila untuk membantu Bhayangkara menang 1-0. Skor ini berlanjut hingga akhir babak pertama. Untuk mengejar ketinggalan, Arema mendatangkan tiga pemain baru di babak kedua. Kami Irsyad Maulana, Arkhan Fikri dan Gian Zola. Perubahan komposisi pemain membuat serangan Arema semakin gencar.
57′: Irsyad Maulana menabrak kiper Ruben Sanadi di area penalti. Namun, tendangan kerasnya masih meleset dari sasaran.
Setelah mengulur waktu, Arema melanjutkan permainan. Namun, taktik yang dikembangkan masih belum cukup cerdas. Umpan terkini yang dilontarkan pemain Arema ke lini depan kerap meleset. Arema membungkam pertahanan Bhayangkara namun tak memiliki banyak peluang emas untuk mendapatkannya.
Anderson Sale dan kawan-kawan sepertinya paham dengan permainan Arema. Dia memotong bola ke Dedic Setiawan, penyerang utama Shingo Edan.
Dan Bhayangkara mengumpulkan seluruh pemain di negaranya untuk melawan permainan menyerang Arema. Hanya sesekali Penjaga dapat menyerang dan berhasil.
Pada menit ke-82, Arema memiliki peluang besar. Gian Zola mengirim umpan ke area penalti. Dedik Setiawan menyambut bola dengan tendangan rendah. Tapi Cloud Setho sudah bisa ditebak.
Empat menit kemudian, Dedic kembali memiliki peluang bagus di depan gawang. Namun, kepalanya berhasil diselamatkan oleh Cloud Setho.
Tidak ada lagi gol hingga akhir babak kedua. Bhayangkara Tuav 1-0 kom zoo deux.
Sumber: bola.net